Minggu, 25 Maret 2012

mencari tuhan yang hilang

Sudah berapa lama aku meniggalkan kebiasaan baik ku, hampir setiap hari-hariku selalu diisi dengan kemaksiatan. bisa dibayangkan bahwa ibadahku saja masih bolong-bolong dan malas-malasan dalam mengerjakannya. hingga aku tak menyadari bahwa saat ini umurku sudah setengah abad. kegundahan itupun terus membuat aku semakin bertanya-tanya dan diri ini semaki gelisah karenanya. akhirnya akupun mencoba menuangkannya dalam bentuk tulisan yang semoga menjadi manfaat bagi semua orang dan tidak menjadi diriku yang seperti ini.

manusia kadang lupa bahwa dirnya adalah sebagai hamba, yang senantiasa diperintahkan untuk selalu beribadah kepada tuhannya yang telah menciptakan. tetapi karena disibukan dengan urusan dunia dan mengedepankan hawa nafsu akhirnya mereka menjadi seprti ini, menjadi lalai dan enggan mengerjakan tugas sebagai hamba. padahal tugas manusia adalah menemui sang tuhan minimal lima kali dalam sehari ini minimal sedangkan maksimlnya tak terhitung slakan mau berapa kali.
jika kita bandingkan dengan masa dulu apakah diri kita ini semakin maju atukah semakain mundur kebelakang, jika hal yang demikian ini benar adanya maka berarti apa yang diakukan saat ini semakin jauh dari jalan allah swt yang maha agung. sebagaimana yang rasulullah sampaikan “man kana yaumuhu khairon min amsihi fahuwa robihun” artinya siapa saja yang bila hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. berarti apa yang kita lakukan bertentangan dengan apa yang disampaikan oleh rasul muhamad, kita malah semakin hari semakin buruk bukan semakin baik, jadi diibaratkan hari ini lebih buruk dari hari kemarin, naudzubillah.. berarti kita adalah termasuk orang-orang yang merugi.

kembali meniti jalan

jalan yang ditempuh sudah jauh dari jalur yang sebenarnya, saat ini posisi kita berada di jalur yang salah dan mau tidak mau kita harus balik arah untuk menemukan jalan yang sesungguhnya, atau kita memotong jalan untuk bisa sampai jalan yang haq tersebut. sedikit demi sedikit kebiasaan yang dahulu kini mulai dikerjakan dan mencoba mengulangi apa yang pernah dilakukan dan diamalkan. semoga dengan niat yang baik dan berharap sebuah kebaikan akan terlahir kemabli, doakan agar dapat istiqomah dengan baik “alistiqomatu khairun min alfi karomah” istiqoma itu lebih baik daripada seribu karomah, berarti jika kita mampu istiqomah maka kita bisa melebihi para waliullah.

selain dengan cara di atas masih banyak lagi cara yang bisa ditempuh, misalnya saja dengan terus mengingat-ingat dosa yang pernah dilakukan dan bertaubat dengan taubat nasuha untuk serius melaksankannya, tidak main-main atau istilanya adalah taubat sambel.

semoga menjadi

semua yang kita niatkan adalah ingin menjadi ‘abid yang sesungguhnya, yang selalu bertemu tuhan dengan tepat waktu, dan selalu menemuinya berbagai macam waktu bahkan lebih dari lima waktu yang sudah ditentukan. semoga kita mampu menjadi hamba yang sesunggguhnya dan memperoleh seribu karomah bahkan lebih, karena isiqomah adalah harga mati.

0 komentar:

Posting Komentar