Sudah berapa lama aku meniggalkan
kebiasaan baik ku, hampir setiap hari-hariku selalu diisi dengan
kemaksiatan. bisa dibayangkan bahwa ibadahku saja masih bolong-bolong
dan malas-malasan dalam mengerjakannya. hingga aku tak menyadari bahwa
saat ini umurku sudah setengah abad. kegundahan itupun terus membuat aku
semakin bertanya-tanya dan diri ini semaki gelisah karenanya. akhirnya
akupun mencoba menuangkannya dalam bentuk tulisan yang semoga menjadi
manfaat bagi semua orang dan tidak menjadi diriku yang seperti ini.
manusia kadang lupa bahwa dirnya adalah
sebagai hamba, yang senantiasa diperintahkan untuk selalu beribadah
kepada tuhannya yang telah menciptakan. tetapi karena disibukan dengan
urusan dunia dan mengedepankan hawa nafsu akhirnya mereka menjadi seprti
ini, menjadi lalai dan enggan mengerjakan tugas sebagai hamba. padahal
tugas manusia adalah menemui sang tuhan minimal lima kali dalam sehari
ini minimal sedangkan maksimlnya tak terhitung slakan mau berapa kali.
jika kita bandingkan dengan masa dulu
apakah diri kita ini semakin maju atukah semakain mundur kebelakang,
jika hal yang demikian ini benar adanya maka berarti apa yang diakukan
saat ini semakin jauh dari jalan allah swt yang maha agung. sebagaimana
yang rasulullah sampaikan “man kana yaumuhu khairon min amsihi fahuwa robihun”
artinya siapa saja yang bila hari ini lebih baik dari hari kemarin,
maka ia adalah orang yang beruntung. berarti apa yang kita lakukan
bertentangan dengan apa yang disampaikan oleh rasul muhamad, kita malah
semakin hari semakin buruk bukan semakin baik, jadi diibaratkan hari ini
lebih buruk dari hari kemarin, naudzubillah.. berarti kita adalah
termasuk orang-orang yang merugi.
kembali meniti jalan
jalan yang ditempuh sudah jauh dari jalur
yang sebenarnya, saat ini posisi kita berada di jalur yang salah dan
mau tidak mau kita harus balik arah untuk menemukan jalan yang
sesungguhnya, atau kita memotong jalan untuk bisa sampai jalan yang haq
tersebut. sedikit demi sedikit kebiasaan yang dahulu kini mulai
dikerjakan dan mencoba mengulangi apa yang pernah dilakukan dan
diamalkan. semoga dengan niat yang baik dan berharap sebuah kebaikan
akan terlahir kemabli, doakan agar dapat istiqomah dengan baik “alistiqomatu khairun min alfi karomah” istiqoma itu lebih baik daripada seribu karomah, berarti jika kita mampu istiqomah maka kita bisa melebihi para waliullah.
selain dengan cara di atas masih banyak
lagi cara yang bisa ditempuh, misalnya saja dengan terus mengingat-ingat
dosa yang pernah dilakukan dan bertaubat dengan taubat nasuha untuk
serius melaksankannya, tidak main-main atau istilanya adalah taubat
sambel.
semoga menjadi
semua yang kita niatkan adalah ingin menjadi ‘abid
yang sesungguhnya, yang selalu bertemu tuhan dengan tepat waktu, dan
selalu menemuinya berbagai macam waktu bahkan lebih dari lima waktu yang
sudah ditentukan. semoga kita mampu menjadi hamba yang sesunggguhnya
dan memperoleh seribu karomah bahkan lebih, karena isiqomah adalah harga
mati.
0 komentar:
Posting Komentar